Mahasiswa Indonesia Borong Medali Kompetisi Robot di Amerika Serikat
APRIL 24, 2013
Sebelas orang mahasiswa Indonesia dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung dan Politeknik Negeri Bandung(Polban) berhasil memborong 8 medali emas, 6 perak, dan 3 perunggu di dua ajang kompetisi robot kelas dunia di Amerika Serikat, yakni Fire Fighting Home Robot Contest dan Robogames (Robolympics) 2013.
Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest
Pada ajang Fire Fighting Home Robot Contest, yang digelar pada 6-7 April 2013 di kampus Trinity College, Hartford – Connecticut ketiga tim dari tiga kampus di Indonesia berhasil menyabet 4 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
UGM berhasil mempersembahkan 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu, Unikom menyabet 1 emas dan 1 perak, sedangkan Polban meraih 1 emas dan 1 perunggu.
Prestasi ini memperpanjang Unikom yang sudah menjuarai kontes ini sejak tahun 2011. “Robot yang menjadi juara buatan Ferry Ebitnaser yang tidak berangkat sementara juara kedua buatan Eko Prabowo,” kata Yusrila Kerlooza dari Divisi Robotik Unikom.
Robogames (Robolympics) 2013
Sedang pada ajang RoboGames/Robolympics terbesar di dunia yang digelar di San Mateo, San Francisco 19-21 April 2013 lalu, tim mahasiswa dari UGM mengantongi 2 emas dan 1 perak. Sedangkan Tim Unikom berhasil mengantongi 2 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Dua emas diraih UGM melalui kategori “Natcar” oleh robot AZIZ dan “Fire Fighting” oleh robot HAFIDH. Pada hari kedua, mereka mendapat perak untuk kategori “Balancer Race” dengan robot KARJO.
”Kami berhasil mempertahankan gelar tahun lalu di kategori shooting gallery. Medali perak dan perunggu juga diraih dari kategori table top nav,” kata Yusrila dari Unikom.
Robot yang memenangi medali emas adalah DU116SGR-V13 buatan Muhammad Yazid Al-Qahar. Versi sebelumnya, yakni DU116SGR-V12, berhasil memenangi kategori serupa pada Robogames 2012, mengungguli peserta dari Amerika Serikat.
Sementara itu, peraih medali perak adalah Xerok-V13 karya Anton Ade Purnama dan medali perunggu diraih robot Capit-V-13 buatan Giri Laya Bahari.
Dalam perlombaan ini mahasiswa diminta panitia, membawa robot yang sudah jadi dari Indonesia dan dipresentasikan di depan para juri.
Menurut Eko Prabowo Putro, mahasiswa tugas akhir Unikom, perlombaan memang cukup berat tetapi menyenangkan, karena ketiga robot yang menjadi andalan utama berhasil menang.
Ketiga robot yang dipuji tim juri hasilnya adalah robot yang dapat membuka kulkas dan menjamu makanan pada orang cacat, robot yang sanggup menjadi petugas pemadam kebakaran, dan robot yang sanggup memanjat (elevator) dari bawah ke atas dalam dunia luar angkasa.
Ketiga robot ini tampil prima ketika di uji, berhasil lulus tes keandalan di depan para tim juri dalam hal kecepatan, keberhasilan melewati tantangan tanpa masalah, dan tidak ada “error” dalam menerima perintah.
“Bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kita dapat berkesempatan maju dan membuktikan dunia engineering pendidikan Indonesia pun tidak kalah di forum kompetisi dunia, “ kata Eko menambahkan.
Sumber |