Publik lagi marak-maraknya membicarakan kenaikan harga BBM. Dan pesanan dari teman-teman awam, tentang bagaimanakah pendapat awamku perihal kenaikan BBM, maka sedikit memberi penjelasan, serta menjabarkan apa pendapat awamku tentang kenaikan harga BBM. Mengingat karena berhubungan dengan dunia teknik juga.
Ini hanyalah pendapat orang awam, kalau ada yang salah mohon diluruskan dan dimaafkan, kalau benar ya gpp..
Bahan Bakar Minyak
Bahasa sederhananya mungkin bisa kita bilang, "makanan dan minuman" untuk beberapa "benda mati" agar dapat bergerak.
Apa saja benda mati yang membutuhkan makanan dan minuman itu?
Ya benar,. benda mati itu adalah segala sesuatu yang menjadikan minyak sebagai benda yang bisa dikonversikan menjadi energi panas, sehingga energi panas yang dihasilkan bisa kita konversikan lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan fungsi dari benda mati tersebut tersebut. Mesin (motor bakar), yang membutuhkan minyak sebagai asupan gizi, dimana minyak tersebut dikonversikan/dirubah menjadi energi panas, lalu panas ini lah yg digunakan untuk menggerakan seher/piston, sehingga poros berputar, dan poros yang berputar bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan sesuatu sesuai kebutuhan. Kompor minyak, yang juga membutuhkan minyak sebagai asupan gizi, dimana minyak tersebut akan berubah menjadi energi panas, lalu panas tersebut digunakan untuk keperluan yg dibutuhkan. Masih banyak lagi contoh benda mati yang membutuhkan minyak sebagi makanan dan minuman, agar dapat menghasilkan energi panas, yg bertujuan agar benda tersebut berfungsi.
Jadi, kalau dilihat dari konteks kegunaan, siapa yang seharusnya marah dan protes terhadap kenaikan harga BBM?
Jadi, kalau dilihat dari konteks kegunaan, siapa yang seharusnya marah dan protes terhadap kenaikan harga BBM?
haha., betul.. yg marah dan protes itu seharusnya benda mati. Bukan manusia. Karena yang mengkonsumsi BBM itu adalah mereka benda mati, dan manusia gak butuh BBM agar bisa hidup.
Lalu kenapa manusia marah, kalau harga BBM naik?
(ya jelaslah,. emang benda mati bisa nyari duit sendiri buat beli makanannya?) Masuk ke konteks kedua, "si pembiaya benda mati tersebut" Dikonteks kedua ini juga, kalaupun ada orang yang berhak marah, itu mereka yang memiliki tanggung jawab untuk menafkai benda mati tersebut, agar bisa berfungsi. Jadi, dari konteks yg kedua ini juga, manusia yg seharusnya protes itu gak semua :D
Lalu kenapa hampir kebanyakan manusia di Indonesia, sangat marah dan memprotes keras perihal kenaikan BBM?
Sedikit penjabaran dari awam ku, kalau salah mohon diluruskan dan dimaafkan, kalau benar ya gpp..
Kenaikan BBM atau bahasa sederhana yg dipakai disini adalah makanan dan minuman benda mati, ini akan mempengaruhi konteks yang kedua. Ya., mereka yang menafkai benda mati tersebut. Benda mati yang mereka gunakan, secara tidak langsung akan memaksa si pemilik untuk memenuhi kebutuhan si benda mati tersebut.
Siapa mereka?
Mereka adalah para produsen, para distributor, para pedagang, para wirawasta, pengusaha secara umum, dan para pemilik kendaraan pribadi secara khusus, , dll, dsb.
- Para produsen, baik itu pabrik yang menggunakan mesin produksi yang menggunakan bahan bakar, ataupun pabrik yang mengelola minyak bumi menjad minyak bahan bakar
- Para distibutor, untuk mendistribusikan/menyalurkan sesuatu yang ingin mereka salurkan, maka dibutuhkan kendaraan, dan kendaraan adalah salah satu benda mati yang mengkonsumsi minyak sebagai makananan dan minuman.
- Para pedagang, yang secara langsung menjual hasil produksi kepada masyarakat
- Pengusaha yang bergerak dibidang penjualan jasa, motor bang ojek yang membutuhkan minyak bahan bakar, mobil rental, angkutan umum, taxi, pesawat, kapal laut, dll.
- Pengusaha secara umum, yang bergerak dibidang produksi, penyalur, penjual, dll
- Dan yang paling aneh, pemilik kendaraan pribadi. Yang terkadang tidak tepat sasaran. Memiliki kendaraan yang mungkin tidak begitu berguna buat aktifitas sehari2, dalam artian tidak terlalu besar peranan kendaraan untuk memenuhi kebutuhan sipengguna. Jatuhnya jadi besar pasak dari pada tiang, bahkan semata-mata hanya buat trend :)
Dan bagi pengusaha khususnya, sebenarnya mereka mempunyai kemampuan untuk tidak menaikan harga dari hasil produksi mereka. Tapi ini mempengaruhi keuntungan mereka, yang memiliki keuntungan besar, harus rela memperoleh keuntungan kecil, karena harus dibagi dengan biaya bahan bakar mesin produksi mereka yang cukup besar. Jarang, bahkan hampir tidak ada yang namanya pengusaha itu bekerja dengan prinsip membantu, atau cuma-cuma. Yang dimana tujuan dari usaha mereka untuk mensejahterahkan, untuk membuka lapangan kerja dengan konsep keseimbangan sosial, dan untuk menaikan nama Negara.
Kebanyakan, bahkan hampir semua pengusaha itu bepegang pada prinsip ekonomi. Yaitu, mencari untung sebesar-besarnya. Untuk kemakmuran individu atau kelompoknya sendiri, bukan untuk kemakmuran sosial atau Negara secara umum.
Hal diataslah yang menyebabkan naiknya harga barang-barang yang produksi, harga barang-barang yang dijual, jasa-jasa yang tawarkan, dll. Mau tidak mau karena mengingat mahalnya makanan dan minuman untuk benda mati yang sudah kita jabarkan diatas, maka para konsumen atau orang-orang yang membutuhkan hasil dari produksi atau jasa tersebut, harus mengeluarkan uang yang lebih dari biasanya, untuk mendapatkannya. Kasarnya, harga sembako, makanan, minuman, pakaian, ongkos angkutan umum, ongkos ojek, dan lainnya, akan naik. Artinya, mau tidak mau harga untuk memenuhi kebutuhan hidup akan naik, dan masuk ke kategori "mahal".
Inilah yang menyebabkan, kenapa kebanyakan orang marah atau protes jika harga bahan bakar minyak naik.
Ya benar., walau kenaikan harga BBM itu hanya terkait pada konteks "peralatan" dan "orang yang memiliki peralatan", tetapi dampaknya ke semua kalangan masyarakat. Khususnya menengah kebawah.
Ironis, di jaman sekarang teknologi yang menggunakan bahan bakar itu sudah menjadi kebutuhan primer :(
Sebenarnya MESIN itu sedih. Karena mereka tau, banyak manusia yang seharusnya dibantu dengan fungsi mereka tersebut, malah bertolak belakang dengan tujuan mereka.
ya benar,, sedih karena telah menjadi beban, dimana naiknya biaya untuk menafkai mereka.
ya benar,, sedih karena telah menjadi beban, dimana naiknya biaya untuk menafkai mereka.
KEBIJAKAN PEMERINTAH MENAIKAN HARGA BBM
Kalau tadi awam membahas "siapa yang seharusnya memiliki hak untuk marah dan protes", sekarang kita masuk ke pembahasan kenaikan harga BBM.
Sekali lagi, kalau salah mohon diluruskan dan dimaafkan, kalau benar ya gpp
Harga bahan bakar minyak sebenarnya tidak naik, tetapi tetap.
Harga bahan bakar minyak (kita ambil contoh bensin) di Indonesia itu ± sebesar Rp 9.853 per liter pada tahun 2013.
Sekali lagi, kalau salah mohon diluruskan dan dimaafkan, kalau benar ya gpp
Harga bahan bakar minyak sebenarnya tidak naik, tetapi tetap.
Harga bahan bakar minyak (kita ambil contoh bensin) di Indonesia itu ± sebesar Rp 9.853 per liter pada tahun 2013.
Lho., kok bisa jadi Rp. 4.500 (sebelum kemarin dinaikan) ?
Ini karena sebagian harga dibantu oleh pemerintah. Jadi kasarnya, pemerintah dan pengguna, itu patung-patungan buat beli bensin. Pemerintah nambahin Rp 5.353, pengguna nambahin Rp 4.500, agar dapat membeli 1 liter bensin, yang harganya adalah Rp 9.853/liternya. Dan inilah yang kita sebut subsidi bahan bakar minyak.
Ini karena sebagian harga dibantu oleh pemerintah. Jadi kasarnya, pemerintah dan pengguna, itu patung-patungan buat beli bensin. Pemerintah nambahin Rp 5.353, pengguna nambahin Rp 4.500, agar dapat membeli 1 liter bensin, yang harganya adalah Rp 9.853/liternya. Dan inilah yang kita sebut subsidi bahan bakar minyak.
Lalu darimana uang pemerintah yang digunakan buat nambahin uang pengguna agar bisa membeli BBM itu?
ya benar., dari anggaran pendapatan dan belanja negara, yang kita singkat menjadi APBN.
ya benar., dari anggaran pendapatan dan belanja negara, yang kita singkat menjadi APBN.
Besarnya nomilan APBN tidak kita bahas disini, karena yang menjadi pemeran utama disini bukan APBN tetapi BBM. Jadi kita menggunakan APBN sebagai peran pembantu, untuk membahas pemeran utama yaitu BBM.
Dana APBN sendiri yang disubsidikan untuk BBM di Indonesia itu berkisar ±
[Harga Patokan BBM – (Harga jual eceran BBM - Pajak)] x volume BBM
9.853 – (4.500 – 5%) x 33,5 KL = 54 triliun
ket.
ket.
Harga patokan BBM = harga BBM di Indonesia
Pajak = 5% dari setiap BBM yang terjual (kita anggap terjual semua)
33,5 juta kiloliter = usulan buat volume minyak pada tahun 2014
BBM yang disubsidi oleh pemerintah mencakup :
- minyak tanah (kerosene) untuk rumah tangga
- minyak solar (gas oil),
- premium (yang kita bahas)
- Bahan Bakar Nabati (BBN)
- dan LPG tabung 3 kg.
Dana untuk keseluruhan BBM yang disubsidi itu sekitar 150 triliun
APBN sendiri dialokasikan kebeberapa arah. Diantaranya : kesehatan, pendidikan termasuk perkembangan/penelitian, keamanan, pembangunan, dll (dan tidak kita bahas di sini)
Jadi maksud pemerintah untuk mengurangi subsidi (yg aturannya patung-patungan sebesar 5.353|4.500 menjadi 3353|6.500), untuk mengurangi/menghemat pengeluaran negara, sehingga bisa digunakan/dialokasikan ke yang lebih berguna dan tepat sasaran untuk menunjang produktivias masyarakat. (ini dari kebanyakan data yang saya baca mengenai pengurangan subsidi BBM)
Dari beberapa data yang saya baca juga, ada isu bahwa pengurangan dana APBN untuk subsidi BBM ini, agar membantu menangani kerugian akibat kasus lumpur lapindo. (bukan mau menjelekkan atau berfikiran buruk, hanya ingin menjabarkan beberapa alasan faktor pencabutan/pengurangan dana APBN yang dialokasikan untuk BBM)
Dari beberapa data yang saya baca juga, ada isu bahwa pengurangan dana APBN untuk subsidi BBM ini, agar membantu menangani kerugian akibat kasus lumpur lapindo. (bukan mau menjelekkan atau berfikiran buruk, hanya ingin menjabarkan beberapa alasan faktor pencabutan/pengurangan dana APBN yang dialokasikan untuk BBM)
Dan pertanyaan-pertanyaan dari penjabaran diatas pun tersirat 3 pertanyaan. (ceilah, bahasanya tersirat :D)
- Seperti apa yang dimaksud dengan pengalokasian dana kepada yang lebih berguna dan tepat sasaran itu?(sampai sekarang, awam belum menemukan jawabannya)
- Dari data yang awam baca di beberapa sumber menyatakan, bahwa proyek lapindo adalah proyek perorangan (swasta), artinya pemerintah seharusnya tidak bertanggung jawab atas kejadian itu. Lalu kenapa sampai rela mengurangi APBN yang seharusnya untuk BBM, lalu dialokasikan ke hal yang dimana pemerintah tidak ikut andil didalamnya? Oke, karena pemerintah melihat azas kemanusiaan, dan keperdulian terhadap manusia yang menjadi penduduk di negaranya. Lalu kalau pemerintah perduli dengan kehidupan penduduk/rakyatnya, kenapa hanya korban lapindo saja? kenapa tidak secara keseluruhan? toh banyak penduduk yang bahkan lebih tragis daripada korban lapindo. Dan bukankah kalau mengurangi dana subsidi BBM malah akan menghasilkan banyak korban bahkan lebih banyak daripada jumlah korban lumpur lapindo? Dan kalau pemerintah perduli dengan kehidupan penduduk/rakyatnya, kenapa tidak mengurangi upah dari petinggi negara yang katanya cinta kepada negara dan rakyatnya, bukan mengurangi APBN?
- Bukankah pada tahun 2012 APBN masih sisa Rp70 triliun, pada tahun 2011 APBN masih sisa Rp 80 triliun, pada tahun 2010 masih sisa Rp 47 triliun, pada tahun 2009 masih sisa 38 triliun, dst.. Artinya, negara masih memiliki sisa anggaran. Kenapa tidak menggunakan sisa anggaran saja buat yang lebih berguna dan tepat sasaran itu? Atau untuk membantu menangani kasus korban lumpur lapindo? (jika memang benar). Katanya cuma 3 doang yg ditanya wamm,, itu berapa -_-" (maklum, terinspirasi dari soal ujian. di soal cuma 5 pertanyaan, anaknya bejibun #curhat :D)
(pertanyaan ini bukan untuk melatih berfikiran buruk, ini murni semata-mata ingin mendapatkan penjelasan saja)
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI KENAIKAN BBM
Lalu kita masuk ke pembahasan tentang kebijakan pemerintah sebagai bentuk keperdulian terhadap perekonomian mengingat pengurangan subsidi BBM (kenaikan harga BBM). dan diharapkan dapat menjadi penyeimbang perekonomian rakyat.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan, diantaranya :
- Bantuan langsung tunai (BLT)
- Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM)
Dan lain-lain, dan kawan-kawan, dan seterusnya, dan sebagainya.
Kalau kita terjemahkan kedalam bahasa sederhana kasarnya begini.
Pemerintah memberikan uang kepada masyarakat miskin, agar sedikitbanyaknya bisa memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan pokok. Dana bantuan tersebut berkisar Rp. 300.000 - Rp. 500.000
Dan dari kebijakan pemerintah ini, 2 pertanyaan juga tersirat di benak awam (makin keren pake benak :D)
- Apakah pemerintah bisa membedakan mana yang kategori kaya dan mana yang kategori miskir, sehingga mampu menyalurkan atau memberikan dana bantuain ini secara tepat sasaran?
- Bukankan jauh lebih hemat jika kita mengeluarkan dana APBN untuk mensubsidikan BBM, daripada memberikan dana BTL yang masih belum jelas sistem, kinerja, dan manfaatnya? (tumben bener 2 doang wam :D)
maaf saya tidak membawa ke arah kemungkinan-kemungkinan dalam konteks politik. Karena politik mau tidakmau akan memaksa saya untuk berfikiran negatif.
Sampai sekarang saya tidak tahu defenisi dari miskin dan kaya itu seperti apa.
Dikatakan miskin, tetapi tidak pernah mengeluh, tidak pernah merasa kekurangan, selalu bersyukur dengan apa yang dia punya. Dikatakan kaya, tetapi selalu merasa kekurangan, selalu mengambil dan memakan yang bukan haknya. Mungkin einstein juga tidak bisa mendefenisikan 2 kata tersebut.
Dampak Negatif dari Kenaikan BBM
- Karena semakin sulitnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka setiap orang pasti akan memporsir tenaga untuk mencari pekerjaan (bagi yang belum dapat), dan bekerja (bagi yang sudah dapat), hanya untuk mendapatkan sesuatu yang bisa ditukar dengan benda yang bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketika imajinasi mereka untuk memenuhi kebutuhan secara halal sudah habis, maka imajinasi yang secara tidak halal pun dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya apa? akhirnya meningkatnya tindakan kriminal, meningkatnya tindakan prostitusi, meningkatnya tindakan korupsi, meningkatnya tindak kejahatan.
- Tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidup, maka dibunuhlah keluarganya, dibunuhlah anak istrinya, dibunuhlah dirinya sendiri, agar tidak melakukan kesalahan dalam memenuhi kebutuhan hidup (fisik).
- Aparat yang bertugas mengamankan negara, mereka sendiri tidak setuju dengan kebijakan kenaikan harga BBM. Mahasiswa yang ingin menyampaikan protes terhadap kenaikan BBM dan sebagai tulangpunggung rakyak kecil dalam menyampaikan keluhan, tentu tidak setuju dengan kenaikan BBM. Dan kita melihat "yang tidak setuju" VS "yang tidak setuju" WINNER IS "yang menaikan BBM". Ini yang paling ironis. Keinginan untuk melakukan yang terbaik, memperoleh hasil yang bertolak belakang.
Solusi awam
Rakyat.
Kita gak minum dan makan dari bahan bakar minyak.
Kita masih bisa menggunakan kedua kaki kita untuk berjalan, sehingga bisa beraktifitas. Menggunakan kedua tangan kita untuk bercocok tanam, berternak, agar dapat memakan apa yang bisa kita makan. Menyulam benang menjadi kain, agar dapat menjadi pakaian yang menutup tubuh kita, dll, dkk, dst, dsb.
Sehingga tidak ada alasan kita untuk membenci orang yang menaikan harga bahan bakar minyak.
Memasak menggunakan kayu bakar, lebih baik daripada membunuh orang yang menaikan harga BBM.
Menggunakan sepeda, lebih baik daripada menghina orang yang menaikan harga BBM., dll
Tapi pasti sangat sulit. Ya karena trend, perkembangan jaman, dan modrenisasi di kehidupan perkotaan.
Kakak saya pernah bilang, kita di dunia hanya diberi hak guna-pakai bukan hak miliki
Jadi, ketika seseorang sudah menyatakan kepemilikannya atas sesuatu yang dia punya, maka beralihlah ke sesuatu yang masih belum di-akui kepemilikannya oleh manusia. Biarkan mereka seperti itu, dan bertahanlah kita sampai akhir permainan selesai.
Pemerintah
Rakyat bukan anak kecil yang akan diam dari tangisnya ketika diberi iming-iming, ketika diberi imbalan, dan ketika dialihkan perhatiannya.
Dari penjabaran yang masih jauh dari sesungguhnya, kita bisa melihat apa, kenapa, bagaimana.
Rakyat kecil itu tidak perlu BBM, tapi perlu kebutuhan primer, agar dia bisa tetap hidup didalam permaian ini.
Pangan, sandang, papan.
Mampulah untuk membuat harga terjangkau yang konstan dari 3 hal itu, maka 1 juta rupiah pun perliternya, itu tidak akan mempengaruhi mental, emosi, kejiawan dari rakyatmu.
Jangan beri iming-iming kepada anak kecil ini, krn itu sama dengan pembodohan.
300 ribu? 500 ribu? itu bisa digunakan buat apa jika kebutuhan hidup (primer) harganya jutaan?
Artinya, jangan beri bantuan kepada rakyak kecil, tapi berilah bantuan kepada mereka orang2 besar, pengusaha2, produsen2, distributor2, penyedia2 jasa, dll. Karena sebenarnya merekalah yang membutuhkan BBM.
Artinya, jangan beri bantuan kepada rakyak kecil, tapi berilah bantuan kepada mereka orang2 besar, pengusaha2, produsen2, distributor2, penyedia2 jasa, dll. Karena sebenarnya merekalah yang membutuhkan BBM.
Buatlah kesepakatan dengan mereka, agar tidak menaikan harga barang yang mereka produksi, jual, terutama harga bahan pokok pangan. Dan sepakatilah kepada pihak yang bersangkutan, apabila melanggar akan diberikan sanksi yang ada unsur jera didalamnya. Dan ini adalah hal yang mudah tetapi seolah-olah sulit dan seolah-olah hal yang tidak terpikirkan oleh kalian wahai pejabat negara ku. Dan ini adalah kebijakan yang setimpal dalam penyeimbangan perekonomian rakyat perihal kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kesimpulan.
Jadilah manusia yang sewajarnya. Dan apabila ada diantaranya yang berada diluar sewajarnya, maka ingatkan. Dan apabila tidak bisa diingatkan, maka bertahanlah untuk tidak ter-ikut, sampai akhir permainan selesai.
Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak by awam ku
awam ku | hanya catatan orang awam